Postingan

Biografi Abdurrohim Harahap

Gambar
Jurnalilmiyah.com. Abdurrohim Harahap   lahir pada tanggal 26 Januari 1994 di Desa Seirakyat, Kecamatan Panai Tengah, Kabupaten Labuhan Batu, Sumatera Utara, Indonesia. Beliau adalah anak pertama dari pasangan ayahanda Safran Harahap dan Ibunda Masniari Nasution. Pada tahun 2000 beliau memuali pendidikan di Sekolah Dasar 112213 SeiRakyat. Disaat yang sama beliau juga menimba ilmu Agama di sekolah Al-Jam’iatul Wasliyah selama 6 tahun ditempat kelahirannya, kemudian pada tahun 2007 melanjutkan pendidikan di Sekolah Menengah Pertama Negeri 2 Panai Hulu, selepas itu ia melanjutkan pendidikan di Pondok Pesantren Modern Ahmadul Jariyah KotaPinang . Setelah lulus dari Pesantren ia kembali melanjutkan pendidikannya di Universitas Islam Negeri Sumatra Utara dengan mengambil jurusan Tafsir   Hadist Internasional, yang merupakan beasiswa penuh hingga bergelar Sarjana (S1). Tidak sampai disitu, pada tahun 2019 akhir beliau melanjutkan pendidikan jenjang S2 Jurusan al-Qur’an dan Hadits Akademi Peng

Pengertian Tafsir Lughawi #Abdurrohim Harahap S.Th.I., M.Us.

Gambar
                                                       Abdurrohim  Harahap S.Th. I. M. Us.  BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah Al-Qur’an al-karim merupakan hidangan ilahi yang berfungsi sebagai hudan dalam memperdalam pemahaman dan penghayatan tentang Islam dan merupakan pelita yang dapat menerangi berbagai persoalan hidup. Bahasanya yang demikian mempesona, redaksi dan mutiara pesan-pesannya yang demikian agung telah meluluhkan kalbu masyarakat yang ditemuinya dan membuat mereka berdecak kagum. Namun dewasa ini, penulis melihat masyarakat hanya berhenti dalam pesona bacaan seakan-akan kitab suci diturunkan hanya untuk dibaca. Sebagai intelektual muslim, ulama berkewajiban memperkenalkan al-Qur’an dan menyuguhkan pesan-pesan yang tersimpan di balik setiap untaian mutiara kata dan menjelaskan nilai-nilai tersebut sejalan dengan perkembangan masyarakat sehingga al-Qur’an dapat benar-benar berfungsi sebagaimana mestinya. Untuk menyampikan nilai-nilai tersebut, ulama