Khutbah idul fitri : Kembali Kepada Fitrah Setelah Berpuasa dibulan Ramadhan

 







by: Ustaz Abdurrohim Harahap S. Th. I. M. A

Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

للّه أكْبَرُ 5x

للّه أكْبَرُ كَبيراً، والحَمْدُ لِلَّهِ كَثيراً، وَسُبْحانَ اللَّهِ بُكْرَةً وأصِيلاً، لا إِلهَ إِلاَّ اللَّهُ، وَلا نَعْبُدُ إِلاَّ إِيَّاهُ مُخْلِصِينَ لَهُ الدينَ وَلَوْ كَرِهَ الكافِرُون، لا إِلهَ إِلاَّ اللَّهُ وَحْدَهُ، صَدَقَ وَعْدَهُ، وَنَصَرَ عَبْدَهُ، وَهَزَمَ الأحْزَابَ وَحْدَهُ، لا إِلهَ إِلاَّ اللّه واللَّهُ أكْبَرُ, للّه أكْبَرُ  ولِلَّهِ الحَمْدُ

الْحَمْدُ لِلَّهِ الَّذِي هَدَانَا لِهَذَا وَمَا كُنَّا لِنَهْتَدِيَ لَوْلَا أَنْ هَدَانَا اللَّهُ لَقَدْ جَاءَتْ رُسُلُ رَبِّنَا بِالْحَقِّ وَنُودُوا أَنْ تِلْكُمُ الْجَنَّةُ أُورِثْتُمُوهَا بِمَا كُنْتُمْ تَعْمَلُونَ , أَشْهَدُ أَن لاَّ إِلَهَ إِلاَّ الله وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ وَعَلَى آلِهِ وَأَصْحَابِهِ وَمَنْ تَبِعَهُمْ بِإِحْسَانٍ إِلَى يَوْمِ الدِّيْنَ قَالَ اللهُ تَعَالَى فِي كِتَابِهِ الكَرِيْمِ: يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلَا تَمُوتُنَّ إِلَّا وَأَنْتُمْ مُسْلِمُونَ.


Jama’ah sholat idul fitri yang dirahmati Allah swt

Bersyukur kita kepada Allah swt atas limpahan rahmat dan hidayahnya sehingga kita dapat melaksanakan sholat idul fitri secara berjamaah di mesjid yang kita cintai ini. sholawat dan salam tak lupa kita junjungkan kepada baginda rasulullah saw yang telah membawa kita dari kejahilan berakal menuju kemahiran yang bermkana melalui akhlakul karimah yang bersumber dari al-quran yang kita jadikan sebagai pedoman dalam berkehidupan, mudah-mudahan dengan senentiasa bersolawat kepada beliau kita mendapat syafa’at di akhir kelak amiiin ya rabbal alamiiiin. selanjutnya dihari fitrah ini, marilah kita bersama-sama meningkatkan ketakwaan kita kepada Allah swt, bertakwa dalam arti menjalankan segala perintahnya dan menjauhi segala larangan-larangannya, bahkan kita tahu bahwa hakikat dari puasa yang kita jalankan tidak lain dan tidak bukan melainkan untuk menjadikan kita insan yang bertakwa sepertimana firman Allah swt pada surah al-baqarah ayat 183 yang berbunyi:

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا كُتِبَ عَلَيْكُمُ الصِّيَامُ كَمَا كُتِبَ عَلَى الَّذِينَ مِنْ قَبْلِكُمْ لَعَلَّكُمْ تَتَّقُونَ

"Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertakwa."

secara jelas pada penghujung ayat ini Allah mengatakan bahwa tujuan utama dalam berpuasa adalah لَعَلَّكُمْ تَتَّقُونَ  agar kita menjadi orang-orang yang bertakwa.


للّه أكْبَرُ 3X ولِلَّهِ الحَمْدُ
Jama’ah sholat idul fitri yang dirahmati Allah swt, Tema khutbah kita pada idul fitri yang berbahagia ini adalah : Kembali kepada fitrah/kesucian setelah berpuasa dibulan ramadhan.

Hari-hari pada minggu akhir Romadhon, bersama-sama menyaksikan sebuah fenomena tentang pindahnya kegiatan umat, dari mesjid ke pasar, dari mesjid ke Terminal, dari mesjid ke stasiun, dari mesjid ke bandara, dan dari mesjid ke dapur. apa boleh buat itulah wajah kita, bahwa lebaran artinya mudik, bahwa lebaran artinya baju baru dan makanan. 

Hadirin... lebaran berbeda dengan Idul Fitri, lebaran adalah tradisi yang setiap kita boleh ikutan, Siapa saja boleh ikut lebaran, Mau puasa di bulan ramadhan atau tidak puasa di bulan ramadhan boleh ikut lebaran, mau beribadah ramadhan atau tidak melaksanakan ibadah ramadhan, boleh ikut lebaran. Tapi tidak berarti bisa merayakan idulfitri, karena tidak Tiap orang bisa merayakan Idul Fitri. idul fitri adalah bagi mereka yang telah berjuang menahan lapar, menahan haus dan dahaga selama sebulan penuh lamnya dibulan suci ramadhan.


Kita bicara kembali kepada Fitrah Idul Fitri, Bagaimana caranya? pertama saya ingin mengutip bagian pendek dari ayat 185, Al Baqarah:

وَلِتُكْمِلُوا الْعِدَّةَ وَلِتُكَبِّرُوا اللَّهَ عَلَىٰ مَا هَدَاكُمْ وَلَعَلَّكُمْ تَشْكُرُونَ

kalau kita baca ayat ini, Ada empat hal yang harus kita renungkan besama. Pertama dari kata "Walitukmilul 'iddata" Hendaklah engkau sempurnakan jumlah bilangan hari puasamu, berpuasa sebulan penuh, sebulan penuh itu bisa 29 atau 30 hari. 


Jama’ah sholat idul fitri  yang dirahmati Allah swt

"Walitukmilul 'iddata" Kalau mau kembali kepada Fitrah, sempurnakan jumlah bilangan hari puasamu. Hadiriiin, Makna sempurnakan disini ada dua pertama sempurnakan berpuasa satu bulan penuh, dan kedua sempurnakan semangat jiwa berpuasamu. Walaupun ramadhan telah berakhir tapi puasa jangan selesai, Kenapa? karena tangan kita harus tetap terus berpuasa dari tidak mengambil yang bukan hak milik kita, walaupun ramadhan berakhir lidah kita harus tetap berpuasa dari tidak memfitnah dan menggunjing orang lain, kaki kita harus tetap berpuasa dari tidak berjalan ketempat-tempat maksiat, walaupun ramadhan berakhir perut kita harus tetap berpuasa dari tidak memamakan makanan  yang haram, Sikap disiplin, sikap jujur, merasakan kehadiran Allah dalam kehidupan kita oleh karenanya sempurnakan semangat jiwa berpuasa kita. Sekarang ini Allah ditekan, kebanyakan kita iman dalam ucapan, tapi sekuler dalam perbuatan. Allah cuma ada di masjid di kantor Allah hilang maka korupsi merajalela, Allah cuma ada di masjid, di pasar Allah hilang, timbangan tetap curang. Iman dalam ucapan tapi sekuler dalam perbuatan, kalau saja semangat jiwa berpuasa kita bisa diterapkan, Insya Allah maksiat akan berkurang, kecurangan dan korupsi akan menghilang, tapi lihatlah sekarang maksiat terjadi dimana-mana mulai dari anak-anak, dewasa, remaja sampai orang tua berbuat maksiat berjudi, mabuk-mabukan, mencuri dan lain sebagainya, Ini kan menyedihkan, memilukan, dan sekaligus  memalukan, tidak punya rule of life, tidak punya aturan dan tujuan hidup. 

Tuntunan kedua dari Al Quran surah al-baqarah tadi adalah: "Walitukabbirullah" Hendaknya engkau Agungkan nama tuhanmu!. dengan Takbiran, Takbiran itu bisa sendiri bisa berjamaah, bisa di rumah, bisa di mesjid, bisa disurau, bisa dengan pawai keliling, asal dilaksanakan dengan tertib dan tidak mengganggu ketertiban umum. 


للّه أكْبَرُ 3X ولِلَّهِ الحَمْدُ
Jama’ah sholat idul fitri yang dirahmati Allah swt

Jadi bukan akhir ramadhan lalu sibuk beli baju dan makanan. boleh, tapi bukan itu yang utama, "Laisa al-'iid liman labisa al jadiid" Idul Fitri bukan pakaian baru, Idul Fitri adalah ketaatan yang bertambah, Jadi ketika ramadhan rajin baca Quran, kalau selesai ramadhan juga harus tetap rajin baca Quran. Ramadhan rajin ke masjid, selesai ramadhan juga harus tetap rajin ke masjid. umat Islam dengan masjid seperti ikan dengan air, tidak boleh pisah.

Walitukabbirullah ‘ala maahadaakum "Agugnkan Nama Tuhanmu yang telah memberikanmu hidayah" kalau bukan karna hidayah berat rasanya bagi kita menahan lapar dan haus sebulan penuh lamanya dalam usaha mengharap  ridho dan taqwa Allah swt. Hadirin.., Puasa itu mengendalikan hawa nafsu bukan menghilangkan nafsu, menempatkan pada tempatnya.  Manusia tanpa nafsu bukan manusia namanya, tapi manusia yang dikendalikan oleh  nafsu turun drajatnya menjadi binatang. “bal hum adollu” Bahkan lebih rendah daripada binatang.


للّه أكْبَرُ 3X ولِلَّهِ الحَمْدُ
Jama’ah sholat idul fitri yang dirahmati Allah swt

Kemudian yang ketiga dari ayat diatas adalah wala’allakum taskuruuun”  agar kamu menjadi hamba-hamba Allah yang bersyukur, jika kita ingin kembali kepada fitrah idul fitri, langkah ketiga yang harus kita lakukan adalah menyukuri nikmat Allah swt melalui zakat fitrah sebagai pembersih jiwa orang-orang yang berpuasa dibulan suci ramadhan, Allah Berfirman dalam al-qur’an:

لَئِن شَكَرْتُمْ لَأَزِيدَنَّكُمْ ۖ وَلَئِن كَفَرْتُمْ إِنَّ عَذَابِى لَشَدِيدٌ

 ‘Sesungguhnya jika kamu bersyukur, pasti Kami akan menambah (nikmat) kepadamu, dan jika kamu mengingkari (nikmat-Ku), maka sesungguhnya azab-Ku sangat pedih.’”


Dari ayat ini dapat kita simpulkan bahwa orang kaya bisa masuk surga karna hartanya, orang kaya juga bisa masuk neraka kerna hartanya, syukur atau tidak syukur, apakah ia gunakan hartanya untuk berinfaq dijalan Allah swt ataukah ia gunakan hartanya hanya untuk memuaskan hawa nafsunya semata. Pejabat bisa masuk surga karena jabatannya, pejabat juga bisa masuk neraka karena jabatannya, apakah ia gunakan jabatannya untuk mengayomi dan memberikan keadilan kepada rakyatnya ataukah ia gunakan jabatannya untuk memeras keringat rakyat,  korupsi, dan nepotisme. Para ustaz,kiai,ulama bisa masuk syurga karena ilmunya, ustaz, kiai, dan ulama juga bisa lebih awal masuk neraka ketimbang orang penyembah berhala juga karena ilmunya, syukur atau tidak syukur. apakah ia syukuri ilmunya dengan mengajarkan ilmunya dijalan Allah swt dan mengajak manusia kepada kebaikan atau malahan ia kufuri ilmunya dengan mengajak  manusia kepada maksiat dan kejahatan. 

Dengan mensyukuri itu, maka makna idul fitri akan meresap kembali kepada kita sebagai manusia yaitu fitrah kesucian. secara sederhana ulama menggambarkan orang yang kembali kepada fitrah  “kal waladu waladathu ummuh”:’ seperti bayi yang baru dilahirkan oleh ibunya.  bersih, suci tanpa noda lantaran sudah dibersihkan ibadah dibulan suci ramadhan. masalahnya kemudian adalah kitakan tidak hanya mempunyai salah dan dosa kepada Allah, kita ini juga bergaul sesama manusia, siapa dan betapapun kita, kita memerllukan orang lain, kita tidak akan terlepas dari berbuat dosa kepada sesama manusia. maka nuansa idul fitri adalah silaturrahim antar sesama kita. 


للّه أكْبَرُ 3X ولِلَّهِ الحَمْدُ
Jama’ah sholat idul fitri yang dirahmati Allah swt

Mengakhiri khutbah ini saya teringat hadist rasulullah saw. suatu ketika rasulullah turun dari mimbarnya sahabat mendengar rasulullah saw mengucapkan 3 kali main,amin,amin. ya rasul limadza qulta tsalatsata amiin’ ya rasulullah kenapa engkau mengucapkan 3 kali amin padahal tidak satupun dari kami yang berdoa. 

Rasulullah menjawab malaikat jibril datang kepadaku dan memintaku untuk mengaminkan 3 doanya. rasulullah yang berdoa dan malaikat yang mengaminkannya suatu doa yang pasti di ijabah oleh Allah swt. apa doanya? pertama: ya allah jangan engkau terima puasa dan ibadahnya anak yang durhaka kepada orang tuanya, rasulullah mengucapkan amiin. renungan bagi kita. seorang ayah banting tulang keringatan, kepanasan,kehujanan, luka kakinya, trgores tangannya  mencari nafkah untuk membesarkan kita. seorang ibu yang melahirkan kita, dalam pilihan antara hidup dan mati, sakit, pedih, bagai ditarik kulit dari dagingnya, bersatu air mata, keringat, dan darah,  dilahirkannya kita, tapi kadang setelah sedikit jadi orang seperti kacang yang lupa akan kulitnya. ia lupa jasa-jasa orang tuanya. biarlah anak itu berkedudukan tinggi, berharta banyak, berpengetahuan luas, tapi jangan sampai durhaka kepada kedua orang tua. tidak ada kebahagiaan hakiki tanpa ridho dari orang tua, kehancuran, kebinasaan, kerusakan, akan mudah terjadi jika mendurhakai oran tua.

yang kedua: ya rabb jangan engkau terima ibadah dan puasanya istri yang durhaka kepada suaminya, dan suami yang tidak bertanggung jawab terhadap istrinya amiiin kata rasul. yang ketiga; ya allah jangan engkau terima ibdah dan puasanya seorang muslim yang tidak mau meminta maaf dan memaafkan sesamanya. memaafkan lebih berat dari meminta maaf, tapi memberi maaf lebih mulia daripada meminta maaf. inilah nuansa idul fitri saling bermaaf-maafan antara anak kepada ayah dan ibunya, antara abang adik keluarganya, antara tetangga serta sesamanya. sehingga tercipta kedamaian, kerukunan, dan saling mencintai sesama. mintalah ridho ibu bapa, suami kepada istri, istri kepada suami, dan memaafkan sesama saudara muslim sehingga kita benar-benar kembali kepada fitrah.

Melalui mimbar mulia ini saya ...... dan keluarga menucapkan minal aidin wal faidzin, mohon maaf lahir dan bathin 

Barakallahu li wa lakum filquranil adzim wa nafani wa iyyakum bima fihi minal ayati wa dzikril hakim wa ta qobbal minni tilawatu innahu hua assaminul alim

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Pengertian Epistimologi Tafsir Politik/ Haraki/Siasi #Abdurrohim Harahap S.Th.I., M.Us.

Pengertian Tafsir Tematik #Abdurrohim Harahap S.Th.I., M.Us.

Pengertian Tafsir Lughawi #Abdurrohim Harahap S.Th.I., M.Us.