Khutbah Jum'at MSA Ustaz Abdurrohim Harahap, S.Th.I., M.Us. (05/03/21).



Apakah Anda telah mengetahui bahwa Allah telah menciptakan manusia padahal manusia tidak pernah meminta untuk diciptakan? Mengapa manusia harus tercipta sehingga akan menanggung berbagai penderitaan dalam hidup? Maka dari itu, apakah akan lebih baik jika manusia tak tercipta sehingga tak harus merasakan kesengsaraan?

Biasanya, pertanyaan seperti itu akan muncul di benak seseorang yang sedang mengalami berbagai kesulitan dalam hidup. Namun, semua pertanyaan juga terdapat jawaban yang akan memberikan kecerahan terhadap kebingungan tersebut.

Perlu Anda ketahui bahwa di dalam Alquran sebenarnya kita telah diajarkan untuk tidak menanyakan tentang perbuatan Allah, tetapi kita sebagai manusia seharusnya kita lebih sibuk untuk mempertanyakan tindakan kita sendiri, apakah sudah benar atau belum. Allah telah berfirman bahwa :

“Allah tak bisa ditanya tentang apa yang diperbuatnya, merekalah yang dimintai pertanggungjawaban.” (QS. Al-Anbiya’: 23)

Tindakan Allah sebagai Tuhan yang telah memiliki semesta alam merupakan hal mutlak dan tidak perlu persetujuan dari siapapun. Sebagai perbandingan, kita sebagai manusia terbiasa memelihara hewan ternak, mengembangbiakkannya lalu menyembelihnya sebagai makanan tanpa merasa bersalah sedikit pun sebab merasa berhak melakukannya. Padahal, kuasa kita pada hewan ternak itu amatlah sedikit sebab bukan kita yang memberi dan menjamin kehidupan hewan itu tetapi semuanya dilakukan hanya oleh Allah.

Namun, anehnya manusia kerap merasa lebih begitu spesial sehingga seolah Tuhan sekalipun harus meminta persetujuan padahal dirinya sendiri juga seutuhnya mutlak milik Tuhan sehingga Tuhan lebih berkehendak melakukan apapun untuk dirinya.

Maka dari itu, sangat penting bagi kita sebenarnya apa tujuan manusia diciptakan menurut agama Islam. Dengan mempelajari hal tersebut maka kita seharusnya akan lebih tahu bagaimana Tuhan telah menciptakan kita untuk apa dan mengapa diciptakan.

Masih ada segelintir orang yang muncul dalam dirinya pertanyaan seperti ini, bahkan dia belum menemukan jawaban dari pertanyaan ini hingga berpuluh-puluh tahun lamanya. “Untuk tujuan apa sih, kita diciptakan di dunia ini?”, demikian pertanyaan yang selalu muncul dalam benaknya. Lalu sampai-sampai dia menanyakan pula, “Kenapa kita harus beribadah?” Sempat ada yang menanyakan beberapa pertanyaan di atas kepada kami melalui pesan singkat yang kami terima. Semoga Allah memudahkan untuk menjelaskan hal ini.

Saudaraku … Inilah Tujuan Engkau Hidup Di Dunia Ini

Allah Ta’ala sudah menjelaskan dengan sangat gamblangnya di dalam Al Qur’an apa yang menjadi tujuan kita hidup di muka bumi ini. Cobalah kita membuka lembaran-lembaran Al Qur’an dan kita jumpai pada surat Adz Dzariyat ayat 56. Di sana, Allah Ta’ala berfirman,

وَمَا خَلَقْتُ الْجِنَّ وَالْإِنْسَ إِلَّا لِيَعْبُدُونِ

Dan Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka beribadah kepada-Ku.” (QS. Adz Dzariyat: 56)

Saudaraku … Jadi, Allah tidaklah membiarkan kita begitu saja. Bukanlah Allah hanya memerintahkan kita untuk makan, minum, melepas lelah, tidur, mencari sesuap nasi untuk keberlangsungan hidup. Ingatlah, bukan hanya dengan tujuan seperti ini Allah menciptakan kita. Tetapi ada tujuan besar di balik itu semua yaitu agar setiap hamba dapat beribadah kepada-Nya. Allah Ta’ala berfirman,

أَفَحَسِبْتُمْ أَنَّمَا خَلَقْنَاكُمْ عَبَثًا وَأَنَّكُمْ إِلَيْنَا لَا تُرْجَعُونَ

Maka apakah kamu mengira, bahwa sesungguhnya Kami menciptakan kamu secara main-main (saja), dan bahwa kamu tidak akan dikembalikan kepada Kami?” (QS. Al Mu’minun: 115).



Sumber https://rumaysho.com/342-untuk-apa-kita-diciptakan-di-dunia-ini.html




Komentar

Postingan populer dari blog ini

Pengertian Epistimologi Tafsir Politik/ Haraki/Siasi #Abdurrohim Harahap S.Th.I., M.Us.

Pengertian Tafsir Tematik #Abdurrohim Harahap S.Th.I., M.Us.

Pengertian Tafsir Lughawi #Abdurrohim Harahap S.Th.I., M.Us.