Cepat dan Mudah Menghafal Al-qur'an Dengan Metode Al-masniari# 3M


3M Dalam Metode al-Masniari

Menghafal al Qur’an mrupakan kegiatan yang terkesan sangat berat dan membosankan. Hal ini disebabkan karena metode yang dipakai monoton dan hanya mengaktifkan belahan otak kiri. Berbagai macam metode pun coba diteorikan dan dipraktekkan demi membuat proses tersebut terasa lebih ringan, atau bahkan menyenangkan. Salah satu metode yang belum lama ini ditemukan adalah metode al-Masniari. Metode ini dikenal dengan 3M yaitu Menghafal, Menulis, dan Memahami. Metode menghafal AL-MASNIARI ini disusun untuk mempermudah siswa dalam mengingat dan menghafal ayat-ayat al-Qur’an, tidak hanya sekedar hafal, tetapi siswa juga dapat sekaligus pandai menulis tentang ayat yang dihafalnya, memahami kandungan yang dihafalnya, serta siswa dapat mengingat nomor ayat dan pangkal ayat melalui pengisian pada kolom yang telah disediakan pada metode ini. Selain kepada siswa, metode ini juga mempermudah guru pembimbing untuk memantau hafalan siswanya serta lebih mudah dalam membuat laporan perkembangan hafalan setiap siswa. Dengan metode ini juga siswa lebih aktip dan keadaan kelas lebih kondusip karena setiap siswa mengerjakan kurikulm tahfiznya masing-masing. Keberadaan metode ini menjadi solusi atas kebuntuan yang dihadapi para penghafal al Qur’an. Metode ini berupaya uuntuk memadukan beberapa metode sehingga proses menghafal tidak membosankan. Metode ini juga berusaha mengaktifkan belahan otak kiri dan otak kanan sekaligus sehingga diharapkan bisa diterapkan kepada penghafal al Qur’an dengan semua tipe belajar.

SEKILAS TENTANG  METODE AL-MASNIARI DAPAT DILIHAT DI:

1. https://www.youtube.com/watch?v=QyDW5cXOY8c&t=6s

2. https://www.youtube.com/watch?v=3V_PFy9wjGc&t=184s

Cara Menghafal Al-Quran dengan metode 3M yang terdapat dalam metode al-masniari

Metode ini dikenal dengan 3M yaitu Menghafal, Menulis, dan Memahami. Kebanyakan siswa hanya sekedar hafal namun tidak tau cara menuliskan ayat yang dibacanya serta tidak memahmi apa yang telah dihafalnya. Hal ini karena siswa hanya dituntut untuk setor hafalan tanpa dituntut untuk mengetahui cara menulis, mengingat nomor ayat, dan memhami kandungan ayat yang dihafalnya. Walaupun demikian penyusun tidak menutup kemungkinan beberapa guru pembimbing tahfiz sudah melakukannya. Oleh karena itu dalam hal ini penyusun beri’tikad untuk membuat sebuah metode menghafal al-Qur’an untuk melengkapi keperluan guru-guru tahfiz agar kurikulum yang digunakan memiliki standart yang mumpuni. Metode menghafal AL-MASNIARI ini disusun untuk mempermudah siswa dalam mengingat dan menghafal ayat-ayat al-Qur’an, tidak hanya sekedar hafal, tetapi siswa juga dapat sekaligus pandai menulis tentang ayat yang dihafalnya, memahami kandungan yang dihafalnya, serta siswa dapat mengingat nomor ayat melalui pengisian angka pada kolom yang telah disediakan pada metode ini. Selain kepada siswa, metode ini juga mempermudah guru pembimbing untuk memantau hafalan siswanya serta lebih mudah dalam membuat laporan perkembangan hafalan setiap siswa. 

Dengan metode ini juga siswa lebih aktip dan keadaan kelas lebih kondusip karena setiap siswa mengerjakan kurikulm tahfiznya masing-masing. Untuk tahap awal, Kurikulum tahfiz al-masniari ini terbagi kepada 3 jilid yang terdiri dari; jilid satu (juz 30), jilid dua (juz 29 dan 28), jilid 3 (juz 27 dan 26). Dengan demikian pada tahap awal siswa sudah dapat menghafal 5 juz al-Qur’an sekaligus mengulis dan memahaminya. Kemudian untuk hafalan selanjutnya siswa akan memulai dari juz satu (pertama) yaitu surah al-Baqarah menggunakan al-Qur'an.

Metode menghafal AL-MASNIARI ini disusun untuk mempermudah siswa dalam mengingat dan menghafal ayat-ayat al-Qur’an, tidak hanya sekedar hafal, tetapi siswa juga dapat sekaligus pandai menulis tentang ayat yang dihafalnya, memahami kandungan yang dihafalnya, serta siswa dapat mengingat nomor ayat melalui pengisian angka pada kolom yang telah disediakan pada metode ini. Selain kepada siswa, metode ini juga mempermudah guru pembimbing untuk memantau hafalan siswanya serta lebih mudah dalam membuat laporan perkembangan hafalan setiap siswa. Dengan metode ini juga siswa lebih aktip dan keadaan kelas lebih kondusip karena setiap siswa mengerjakan kurikulm tahfiznya masing-masing.



A. Kenapa Dinamakan Al-Masniari?

Al-Masniari berasal dari  akar kata “Masniari” yang artinya cerdas. Dengan menggunakan metode ini siswa diharapkan menjadi siswa yang cerdas saat berinteraksi dengan al-Qur’an. Selain itu, Masniari merupakan nama dari ibu penyusun yaitu Masniari Nasution. Metode ini dinamakan dengan nama orang tua penyusun adalah sebagai hadiah persembahan kepada ayahanda Safran Harahap dan ibunda tercinta Masniari Nasution yang telah berjuang dalam mendidik anak-anaknya hingga saat ini. Penyusun berharap dengan adanya metode ini dapat mempermudah banyak insan dalam menghafal kalam Allah SWT yang dengan harapan itu kebaikan dan pahala mereka yang menggunakannya terus mengalir kepada ayah dan ibu, ayah/ibu mertua, isteri, anak, dan keluarga. Penulis berharap metode ini terus dapat digunakan sampai akhir zaman sehingga amal jariyah bagi keluarga, guru, dan mereka yang menggunkannya terus bertambah  Amin ya rabbal ‘alamin.

metode al-Masniari telah digunakan dibeberapa sekolah di Indonesia dan luar negeri dengan tahapan pelatihan dan penggunaan kepada  guru tahfidz dan tahsin  
 
Pelatihan dapat dilihat pada link youtbe:
 
 
Pelatihan dapat dilihat pada link youtbe:
 
Pelatihan dapat dilihat pada link youtbe:

Pelatihan dapat dilihat pada link youtbe:


Pelatihan juga dilakukan secara online;


Webminar Internasional metode menghafal almasniari- bersama Ustadz Abdurrohim Hrp (Founder Metode menghafal al-Masniari) dan Tim Tarbawi Selangor Malaysia (Ustadz Adni abd Razak dkk..) berjalan lancar. Jazakumullah khaerrr Abdurrohim Hrp dan ustadz Adni abd Razaq.




"SEMINAR METODE MENGHAFAL AL-MASNIARI". Ustadz Abdurrohim Hrp Memberikan Seminar penggunaan metode menghafal al-Masniari di Ma'had tahfidz Qolqolah Jalan Pendidikan Bandar Setia. Sejak Awal bediri, Ma'Had Tahfidz Qolqolah telah berkerjasama dengan Masniari Quran center dalam menerapkan metode menghafal al-Masniari (Menghafal, Menulis, Memahami). Dan kini kedua belah pihak sedang mengembangkan metode membaca "al-mahera" (membaca, menulis, dan tajwid) yang juga di prakarasi oleh Ustaz Abdurrohim Hrp. Jazakumullah Khaerrr Ustaz semoga Sehat selalu dan di mudahkan segala urusan Aminnn ya rabbal 'alamiiiiiin.
 

A. Pembukaan

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang selalu memberikan limpahan rahmat dan nikmat kepada hamba-hambanya, terutama dalam hal ini nikmat pikiran sehingga mampu menyusun kurikulum tahfiz Al-Masniari dengan sebaik-baiknya. Shalawat dan salam kepada Baginda Nabi besar Muhammad SAW Yang telah membimbing setiap ummatnya ke jalan yang di ridhai Allah SWT, semoga kita sebagai umatnya mendapat sayafa’at di akhir kelak nanti amin ya rabbal ‘alaminnnn.........


lihat juga:  https://kabarnewstv.blogspot.com/2020/10/metode-menghafal-al-masniari.html

B. Latar Belakang Penyusunan Kurikulum Tahfiz Al-Masniari 

Berdasarkan dari pengalaman penyusun sebagai guru tahfiz yang terdiri dari berbagai tingkatan umur mulai dari anak di bawah 5 tahun sampai dewasa, penyusun masih melihat banyaknya siswa yang hanya sekedar hafal namun tidak tau cara menuliskan ayat yang dibacanya serta tidak memahami apa yang telah dihafalnya. Hal ini karena siswa hanya dituntut untuk setor hafalan tanpa dituntut untuk mengetahui cara menulis, mengingat nomor ayat, dan memahami kandungan ayat yang dihafalnya. Walaupun demikian penyusun tidak menutup kemungkinan beberapa guru pembimbing tahfiz sudah melakukannya. Oleh karena itu dalam hal ini penyusun beri’tikad untuk membuat sebuah metode menghafal al-Qur’an untuk melengkapi keperluan guru-guru tahfiz agar kurikulum yang digunakan memiliki standart yang mumpuni. Metode menghafal AL-MASNIARI ini disusun untuk mempermudah siswa dalam mengingat dan menghafal ayat-ayat al-Qur’an, tidak hanya sekedar hafal, tetapi siswa juga dapat sekaligus pandai menulis tentang ayat yang dihafalnya, memahami kandungan yang dihafalnya, serta siswa dapat mengingat nomor ayat melalui pengisian angka pada kolom yang telah disediakan pada metode ini. Selain kepada siswa, metode ini juga mempermudah guru pembimbing untuk memantau hafalan siswanya serta lebih mudah dalam membuat laporan perkembangan hafalan setiap siswa. Dengan metode ini juga siswa lebih aktif dan keadaan kelas lebih kondusif karena setiap siswa mengerjakan kurikulum tahfiznya masing-masing. Untuk tahap awal, Kurikulum tahfiz al-masniari ini terbagi kepada 5 jilid yang terdiri dari; jilid satu (juz 30), jilid dua (juz 29), jilid 3 (juz 28), jilid 4 (juz 27), jilid 5 (juz 26), dan insyaAllah terus dalam penyempurnaan hingga lengkap 30 juz al-Qur’an. Dengan demikian pada tahap awal siswa sudah dapat menghafal 5 juz al-Qur’an. Kemudian untuk hafalan selanjutnya siswa akan memulai dari juz satu (pertama) yaitu surah al-Baqarah.

baca juga: https://www.buatbuku.com/book/mencari-hidayah-tuhan

C. Tujuan Penyusunan Metode Al-Masniari

Metode menghafal AL-MASNIARI ini disusun untuk mempermudah siswa dalam mengingat dan menghafal ayat-ayat al-Qur’an, tidak hanya sekedar hafal, tetapi siswa juga dapat sekaligus pandai menulis tentang ayat yang dihafalnya, memahami kandungan yang dihafalnya, serta siswa dapat mengingat nomor ayat melalui pengisian angka pada kolom yang telah disediakan pada metode ini. Selain kepada siswa, metode ini juga mempermudah guru pembimbing untuk memantau hafalan siswanya serta lebih mudah dalam membuat laporan perkembangan hafalan setiap siswa. Dengan metode ini juga siswa lebih aktip dan keadaan kelas lebih kondusip karena setiap siswa mengerjakan kurikulm tahfiznya masing-masing.

 D. Kenapa dinamakan al-Masniari?

Al-masniari berasal dari akar kata “Masniari” yang artinya cerdas. Dengan menggunakan metode ini siswa diharapkan menjadi siswa yang cerdas dalam berinteraksi dengan al-Qur’an. Masniari merupakan nama dari ibu penyusun yaitu Masniari Nasution. Metode ini dinamakan dengan nama orang tua penyusun adalah sebagai hadiah persembahan kepada ayahanda Safran Hrp dan ibunda Masniari Nasution yang telah berjasa dalam memberikan pendidikan yang baik kepada penyusun hingga saat ini. Penyusun berharap dengan adanya metode ini dapat mempermudah banyak insan dalam menghafal kalam Allah SWT yang dengan harapan itu kebaikan dan pahala mereka yang menggunakannya terus mengalir kepada ayah dan ibu, ayah/ibu mertua, isteri, anak, dan keluarga. Penulis berharap metode ini terus dapat digunakan sampai akhir zaman sehingga amal jariyah bagi keluarga dan mereka yang menggunkannya terus bertambah Aminnnn ya rabbal ‘alaminnnnnnn.

  E. Kelebihan Dalam Menggunakan Metode Al-Masniari 

  1.  Siswa akan mampu menghafal sekaligus mengingat setiap pangkal ayat yang dihafalnya. 
  2. Siswa dapat menghafal sambil beraktifitas, yaitu dengan mengikuti metode yang telah dijelaskan.
  3. Siswa menghafal sekaligus belajar menulis tentang ayat yang dihafalnya.
  4. Melalui kode nomor ayat, siswa dapat mengingat nomor urutan ayat pada surah tersebut. 
  5.  Melalui metode ini, suasana kelas akan lebih kondusip karena setiap siswa mengerjakan aktifitas menghafalnya masing-masing.  
  6. Siswa lebih aktif  berinteraksi dengan al-Qurán. 
  7.  Memudahkan guru pembimbing dalam membuat laporan hafalan setiap siswa. 
  8.  Hafalan siswa lebih mutqin karena dibarengi dengan menulis.   


    G. Langkah Menggunakan Metode Al-Masniari:

  1. Sebelum memulai hafalan, siswa diwajibkan menghafal terlebih dahulu nama surah, arti surah dan jumlah ayat dalam surah tersebut. 
  2. Selanjutnya, siswa diwajibkan membaca didepan guru masing-masing secara Talaqqi 1-3 kali sehingga tidak terjadi kesalahan dalam bacaan saat menghafal. 
  3. Setiap kali membaca/menghafal, siswa diwajibkan menulis pangkal ayat yang ada di dalam kolom yang kosong. 
  4. Pada kolom selanjutnya, setelah membaca/menghafal siswa diwajibkan menulis nomor ayat yang ada di dalam kolom yang kosong.  
  5. Pada kolom yang berisi angka, siswa diwajibkan menghafal ayat sesuai angka, selanjutnya angka tersebut di diberi tanda silang. 
  6. Pada kolom yang panjang, setelah membaca/menghafal siswa diwajibkan menulis ayat yang telah dihafal.
  7. Pada kolom murajaáh siswa diwajibkan memberikan tanda silang pada nomor ayat setelah menghafalnya. 
  8. Apabila siswa masih belom hafal setelah melakukan langkah diatas, maka siswa dapat mengisi ulang nomor ayat (menebalkan nomor ayat pada kolom) yang telah diisi sebelumnya sampai siswa benar-benar hafal. 
  9. Setelah siswa hafal satu surah, siswa diwajibkan mengisi nomor ayat pada kolom yang tersedia secara berurutan, selanjutnya setelah siswa menyelesaikannya maka ia tasmi’ kepada guru pembimbing. Pada saat siswa tasmi’, maka guru pembimbing diwajibkan mengisi nomor ayat pada kolom kosong. 
  10.  Setelah siswa menyelesaikan satu surah hafalannya, kemudian guru pembimbing dituntut untuk memberikan tazkirah singkat dan mufradat penting kepada siswa berkaitan inti sari daripada surah tesebut, kemudian siswa menuliskannya pada lembaran kosong yang tersedia.

H. Catatan Penting Untuk Siswa dan Guru 

Apabila siswa belum pandai menulis, maka siswa boleh menuliskan HURUF AWAL yang terdapat pada pangkal ayat tersebut, misalnya: 

 Pada kolom ayat dituliskan وَاَرْسَلَ maka siswa hanya menuliskan huruf و pada kolom kosong. 

 Atau pada kolom ayat dituliskan تَرْمِيْهِمْ maka siswa hanya menuliskan huruf ت pada kolom kosong.

  Atau pada kolom ayat dituliskan قُلْ siswa hanya menuliskan huruf ق pada kolom kosong, demikianlah seterusnya. 

Namun pada kolom nomor ayat, siswa tetap diwajibkan menuliskan nomor ayat dan memberi tanda silang pada nomor ayat sepertimana yang telah dijelaskan diawal.


ALHAMDULILLAH 

ALHAMDULILAH 

Info kerjasama:

 abdurrahimharpy@gmail.com 
atau 0822-7602-4458  
081372045488

Ustaz Abdurrohim Harahap 
(Penyusun Metode Al-Masniari)

Abdurrohim Harahap lahir pada tanggal 26 Januari 1994 di Desa Sungairakyat, Kecamatan Panai Tengah, Kabupaten Labuhan Batu, Sumatera Utara, Indonesia. Beliau adalah anak pertama dari pasangan Sapran Harahap dan Masniari Nasution. Pada tahun 2000 beliau mengawali pendidikan di Sekolah Dasar 112213 Seirakyat. Disaat yang sama juga menimba ilmu Agama di sekolah Al-Jami’yyatul Wasliyyah selama 6 tahun ditempat kelahirannya, kemudian pada tahun 2007 melanjutkan pendidikan di Sekolah Menengah Pertama Negeri 2 Panai Hulu, selepas itu melanjutkan pendidikan di Pondok Pesantren Modern Ahmadul Jariyah   Kotapinang. Setelah lulus dari Pesantren Ia kembali melanjutkan pendidikan di Universitas Islam Negeri Sumatra Utara dengan mengambil jurusan Tafsir Hadist Internasional yang merupakan beasiswa penuh hingga bergelar Sarjana (S1). Tidak sampai disitu, pada tahun 2019 beliau melanjutkan pendidikan jenjang S2 Jurusan al-Qur’an dan Hadits Akademi Pengajian Islam University Malaya di Kuala Lumpur Malaysia. Selain menulis beliau juga aktif dalam kegiatan Mengajar, Dakwah, dan Organisasi kemasyarakatan. Pada tahun 2017/2018 beliau mengemban amanah sebagai Sekjend. Forum Komunikasi Muslim Indonesia cabang Kuala Lumpur dan juga diberi amanah sebagai Ketua umum PPI-UM (Persatuan Pelajar Indonesia Universiti Malaya) pada tahun yang sama.

Sejak di bangku sekolah dasar, beliau sudah gemar membaca buku terutama buku-buku Islami. Pada saat duduk di bangku Aliyah beliau menulis buku “Panduan Fardu Kifayah Lengkap“ yang merupakan buku pertama hasil tulis tangan, dan inilah awal beliau aktif dalam menulis.  Saat ini beliau telah menulis beberapa tulisan diantaranya, Buku; 1. Mencari Hidayah Tuhan, 2. Mengungkap Motivasi Kehidupan dalam Al-quran, 3. Empat Langkah menuju sukses (Penerbit Wade Group Yogyakarta). 4. Metode Menghafal Al-Masniari: Menghafal, Menulis, dan Memahami. 5. Pengembangan Akhlak dan Karakter Siswa/Anak. 6. Metode Al-Mahera (Deskriptif, Membaca, Menulis, dan Tajwid). 7. Pengantar Ilmu Al-qur’an dan Sains Modern; Sains Qur’ani dan Integrasi Holistik. Jurnal; 1. The Biological Elements in Integrated IPA Textbook in Indonesia: Analysis Based on Tafsir ‘Ilmi (International Jurnal of Quranica V.13 2021). 2. Tauhid is the Main Solution to Overcoming the Covid-19 Pandemic (Budapest International Research and Critics Institute: BIRCI-Journal vol 4, No 4 2021), 3. Moderasi Beragama di Indonesia: Analisis Terhadap Akidah Ahlu Sunnah Wa Al-Jama’ah (Jurnal Pendidikan Islam, VOL: 11/NO: 01 Februari 2022 P-ISSN: 2614-4018), 4. Integrasi al-Qur’an dan sains terhadap kurikulum sains di sekolah, 5. Metodologi A. Mukti Ali dalam penafsiran al-Qur’an; analisis terhadap kitab tafsir al-Qur’an di Nusantara (Jurnal uinsu.ac.id). Majalah; LGBT Manusiawikah?,  Uang dan Kursi (Majalah Tabligh Nasional). Melalui pesan biografi singkat ini, beliau mengucapkan terimaksih kepada guru-guru yang telah memberikannya ilmu yang bermanfaat, terutama kepada ayah dan ibunda. (Nasehat dan Jasamu Tidak Akan Pernah Kulupakan Ayah dan Ibu). Konsultasi dapat dilakukan melalui: abdurrahimharpy@gmail.com.



Komentar

Postingan populer dari blog ini

Pengertian Epistimologi Tafsir Politik/ Haraki/Siasi #Abdurrohim Harahap S.Th.I., M.Us.

Pengertian Tafsir Tematik #Abdurrohim Harahap S.Th.I., M.Us.

Pengertian Tafsir Lughawi #Abdurrohim Harahap S.Th.I., M.Us.