Cepat dan Mudah Menghafal Al-qur'an Dengan Metode Al-masniari# 3M
3M Dalam Metode al-Masniari
SEKILAS TENTANG METODE AL-MASNIARI DAPAT DILIHAT DI:
1. https://www.youtube.com/watch?v=QyDW5cXOY8c&t=6s
2. https://www.youtube.com/watch?v=3V_PFy9wjGc&t=184s
Cara Menghafal Al-Quran dengan metode 3M yang terdapat dalam
metode al-masniari
Metode ini dikenal dengan 3M yaitu Menghafal, Menulis,
dan Memahami. Kebanyakan
siswa hanya sekedar hafal namun tidak tau cara menuliskan ayat yang dibacanya
serta tidak memahmi apa yang telah dihafalnya. Hal ini karena siswa hanya dituntut untuk setor hafalan
tanpa dituntut untuk mengetahui cara menulis, mengingat nomor ayat, dan memhami
kandungan ayat yang dihafalnya. Walaupun demikian penyusun tidak menutup
kemungkinan beberapa guru pembimbing tahfiz sudah melakukannya. Oleh karena itu
dalam hal ini penyusun beri’tikad untuk membuat sebuah metode menghafal
al-Qur’an untuk melengkapi keperluan guru-guru tahfiz agar kurikulum yang
digunakan memiliki standart yang mumpuni. Metode menghafal AL-MASNIARI ini
disusun untuk mempermudah siswa dalam mengingat dan menghafal ayat-ayat
al-Qur’an, tidak hanya sekedar hafal, tetapi siswa juga dapat sekaligus pandai
menulis tentang ayat yang dihafalnya, memahami kandungan yang dihafalnya, serta
siswa dapat mengingat nomor ayat melalui pengisian angka pada kolom yang telah
disediakan pada metode ini. Selain kepada siswa, metode ini juga mempermudah
guru pembimbing untuk memantau hafalan siswanya serta lebih mudah dalam membuat
laporan perkembangan hafalan setiap siswa.
Dengan metode ini juga siswa lebih
aktip dan keadaan kelas lebih kondusip karena setiap siswa mengerjakan kurikulm
tahfiznya masing-masing. Untuk tahap awal, Kurikulum tahfiz al-masniari ini
terbagi kepada 3 jilid yang terdiri dari; jilid satu (juz 30), jilid dua (juz
29 dan 28), jilid 3 (juz 27 dan 26). Dengan demikian pada tahap
awal siswa sudah dapat menghafal 5 juz al-Qur’an sekaligus mengulis dan memahaminya. Kemudian untuk hafalan
selanjutnya siswa akan memulai dari juz satu (pertama) yaitu surah al-Baqarah menggunakan al-Qur'an.
Metode menghafal AL-MASNIARI ini disusun untuk
mempermudah siswa dalam mengingat dan menghafal ayat-ayat al-Qur’an, tidak
hanya sekedar hafal, tetapi siswa juga dapat sekaligus pandai menulis tentang
ayat yang dihafalnya, memahami kandungan yang dihafalnya, serta siswa dapat
mengingat nomor ayat melalui pengisian angka pada kolom yang telah disediakan
pada metode ini. Selain kepada siswa, metode ini
juga mempermudah guru pembimbing untuk memantau hafalan siswanya serta lebih
mudah dalam membuat laporan perkembangan hafalan setiap siswa. Dengan metode
ini juga siswa lebih aktip dan keadaan kelas lebih kondusip karena setiap siswa
mengerjakan kurikulm tahfiznya masing-masing.
A. Kenapa Dinamakan Al-Masniari?
Al-Masniari berasal dari
akar kata “Masniari” yang
artinya cerdas. Dengan menggunakan metode ini siswa diharapkan menjadi siswa
yang cerdas saat berinteraksi
dengan al-Qur’an. Selain itu, Masniari merupakan nama dari ibu penyusun yaitu
Masniari Nasution. Metode ini dinamakan dengan nama orang tua penyusun adalah
sebagai hadiah persembahan kepada ayahanda Safran Harahap dan ibunda tercinta Masniari
Nasution yang telah berjuang dalam mendidik anak-anaknya hingga saat ini.
Penyusun berharap dengan adanya metode ini dapat mempermudah banyak insan dalam
menghafal kalam Allah SWT yang dengan harapan itu kebaikan dan pahala mereka
yang menggunakannya terus mengalir kepada ayah dan ibu, ayah/ibu mertua,
isteri, anak, dan keluarga. Penulis berharap metode ini terus dapat digunakan
sampai akhir zaman sehingga amal jariyah bagi keluarga, guru, dan mereka yang
menggunkannya terus bertambah Amin ya rabbal ‘alamin.
metode
al-Masniari telah digunakan dibeberapa sekolah di Indonesia dan luar
negeri dengan tahapan pelatihan dan penggunaan kepada guru tahfidz dan
tahsin
Pelatihan dapat dilihat pada link youtbe:
Pelatihan juga dilakukan secara online;
Webminar Internasional metode menghafal almasniari- bersama Ustadz Abdurrohim Hrp (Founder Metode menghafal al-Masniari) dan Tim Tarbawi Selangor Malaysia (Ustadz Adni abd Razak dkk..) berjalan lancar. Jazakumullah khaerrr Abdurrohim Hrp dan ustadz Adni abd Razaq.
"SEMINAR METODE MENGHAFAL AL-MASNIARI". Ustadz Abdurrohim Hrp Memberikan Seminar penggunaan metode menghafal al-Masniari di Ma'had tahfidz Qolqolah Jalan Pendidikan Bandar Setia. Sejak Awal bediri, Ma'Had Tahfidz Qolqolah telah berkerjasama dengan Masniari Quran center dalam menerapkan metode menghafal al-Masniari (Menghafal, Menulis, Memahami). Dan kini kedua belah pihak sedang mengembangkan metode membaca "al-mahera" (membaca, menulis, dan tajwid) yang juga di prakarasi oleh Ustaz Abdurrohim Hrp. Jazakumullah Khaerrr Ustaz semoga Sehat selalu dan di mudahkan segala urusan Aminnn ya rabbal 'alamiiiiiin. A. Pembukaan
Puji
syukur kehadirat Allah SWT yang selalu memberikan limpahan rahmat dan
nikmat kepada hamba-hambanya, terutama dalam hal ini nikmat pikiran
sehingga mampu menyusun kurikulum tahfiz Al-Masniari dengan
sebaik-baiknya. Shalawat dan salam kepada Baginda Nabi besar Muhammad
SAW Yang telah membimbing setiap ummatnya ke jalan yang di ridhai Allah
SWT, semoga kita sebagai umatnya mendapat sayafa’at di akhir kelak nanti
amin ya rabbal ‘alaminnnn.........
lihat juga: https://kabarnewstv.blogspot.com/2020/10/metode-menghafal-al-masniari.html
B. Latar Belakang Penyusunan Kurikulum Tahfiz Al-Masniari
Berdasarkan
dari pengalaman penyusun sebagai guru tahfiz yang terdiri dari berbagai
tingkatan umur mulai dari anak di bawah 5 tahun sampai dewasa, penyusun
masih melihat banyaknya siswa yang hanya sekedar hafal namun tidak tau
cara menuliskan ayat yang dibacanya serta tidak memahami apa yang telah
dihafalnya. Hal ini karena siswa hanya dituntut untuk setor hafalan
tanpa dituntut untuk mengetahui cara menulis, mengingat nomor ayat, dan
memahami kandungan ayat yang dihafalnya. Walaupun demikian penyusun
tidak menutup kemungkinan beberapa guru pembimbing tahfiz sudah
melakukannya. Oleh karena itu dalam hal ini penyusun beri’tikad untuk
membuat sebuah metode menghafal al-Qur’an untuk melengkapi keperluan
guru-guru tahfiz agar kurikulum yang digunakan memiliki standart yang
mumpuni. Metode menghafal AL-MASNIARI ini disusun untuk mempermudah
siswa dalam mengingat dan menghafal ayat-ayat al-Qur’an, tidak hanya
sekedar hafal, tetapi siswa juga dapat sekaligus pandai menulis tentang
ayat yang dihafalnya, memahami kandungan yang dihafalnya, serta siswa
dapat mengingat nomor ayat melalui pengisian angka pada kolom yang telah
disediakan pada metode ini. Selain kepada siswa, metode ini juga
mempermudah guru pembimbing untuk memantau hafalan siswanya serta lebih
mudah dalam membuat laporan perkembangan hafalan setiap siswa. Dengan
metode ini juga siswa lebih aktif dan keadaan kelas lebih kondusif
karena setiap siswa mengerjakan kurikulum tahfiznya masing-masing. Untuk
tahap awal, Kurikulum tahfiz al-masniari ini terbagi kepada 5 jilid
yang terdiri dari; jilid satu (juz 30), jilid dua (juz 29), jilid 3 (juz
28), jilid 4 (juz 27), jilid 5 (juz 26), dan insyaAllah terus dalam
penyempurnaan hingga lengkap 30 juz al-Qur’an. Dengan demikian pada
tahap awal siswa sudah dapat menghafal 5 juz al-Qur’an. Kemudian untuk
hafalan selanjutnya siswa akan memulai dari juz satu (pertama) yaitu
surah al-Baqarah.
baca juga: https://www.buatbuku.com/book/mencari-hidayah-tuhan
C. Tujuan Penyusunan Metode Al-Masniari
Metode
menghafal AL-MASNIARI ini disusun untuk mempermudah siswa dalam
mengingat dan menghafal ayat-ayat al-Qur’an, tidak hanya sekedar hafal,
tetapi siswa juga dapat sekaligus pandai menulis tentang ayat yang
dihafalnya, memahami kandungan yang dihafalnya, serta siswa dapat
mengingat nomor ayat melalui pengisian angka pada kolom yang telah
disediakan pada metode ini. Selain kepada siswa, metode ini juga
mempermudah guru pembimbing untuk memantau hafalan siswanya serta lebih
mudah dalam membuat laporan perkembangan hafalan setiap siswa. Dengan
metode ini juga siswa lebih aktip dan keadaan kelas lebih kondusip
karena setiap siswa mengerjakan kurikulm tahfiznya masing-masing.
D. Kenapa dinamakan al-Masniari?
Al-masniari
berasal dari akar kata “Masniari” yang artinya cerdas. Dengan
menggunakan metode ini siswa diharapkan menjadi siswa yang cerdas dalam
berinteraksi dengan al-Qur’an. Masniari merupakan nama dari ibu penyusun
yaitu Masniari Nasution. Metode ini dinamakan dengan nama orang tua
penyusun adalah sebagai hadiah persembahan kepada ayahanda Safran Hrp
dan ibunda Masniari Nasution yang telah berjasa dalam memberikan
pendidikan yang baik kepada penyusun hingga saat ini. Penyusun berharap
dengan adanya metode ini dapat mempermudah banyak insan dalam menghafal
kalam Allah SWT yang dengan harapan itu kebaikan dan pahala mereka yang
menggunakannya terus mengalir kepada ayah dan ibu, ayah/ibu mertua,
isteri, anak, dan keluarga. Penulis berharap metode ini terus dapat
digunakan sampai akhir zaman sehingga amal jariyah bagi keluarga dan
mereka yang menggunkannya terus bertambah Aminnnn ya rabbal
‘alaminnnnnnn.
E. Kelebihan Dalam Menggunakan Metode Al-Masniari
- Siswa akan mampu menghafal sekaligus mengingat setiap pangkal ayat yang dihafalnya.
- Siswa dapat menghafal sambil beraktifitas, yaitu dengan mengikuti metode yang telah dijelaskan.
- Siswa menghafal sekaligus belajar menulis tentang ayat yang dihafalnya.
- Melalui kode nomor ayat, siswa dapat mengingat nomor urutan ayat pada surah tersebut.
- Melalui metode ini, suasana kelas akan lebih kondusip karena setiap siswa mengerjakan aktifitas menghafalnya masing-masing.
- Siswa lebih aktif berinteraksi dengan al-Qurán.
- Memudahkan guru pembimbing dalam membuat laporan hafalan setiap siswa.
- Hafalan siswa lebih mutqin karena dibarengi dengan menulis.
G. Langkah Menggunakan Metode Al-Masniari:
- Sebelum
memulai hafalan, siswa diwajibkan menghafal terlebih dahulu nama surah,
arti surah dan jumlah ayat dalam surah tersebut.
- Selanjutnya,
siswa diwajibkan membaca didepan guru masing-masing secara Talaqqi 1-3
kali sehingga tidak terjadi kesalahan dalam bacaan saat menghafal.
- Setiap kali membaca/menghafal, siswa diwajibkan menulis pangkal ayat yang ada di dalam kolom yang kosong.
- Pada kolom selanjutnya, setelah membaca/menghafal siswa diwajibkan menulis nomor ayat yang ada di dalam kolom yang kosong.
- Pada kolom yang berisi angka, siswa diwajibkan menghafal ayat sesuai angka, selanjutnya angka tersebut di diberi tanda silang.
- Pada kolom yang panjang, setelah membaca/menghafal siswa diwajibkan menulis ayat yang telah dihafal.
- Pada kolom murajaáh siswa diwajibkan memberikan tanda silang pada nomor ayat setelah menghafalnya.
- Apabila
siswa masih belom hafal setelah melakukan langkah diatas, maka siswa
dapat mengisi ulang nomor ayat (menebalkan nomor ayat pada kolom) yang
telah diisi sebelumnya sampai siswa benar-benar hafal.
- Setelah
siswa hafal satu surah, siswa diwajibkan mengisi nomor ayat pada kolom
yang tersedia secara berurutan, selanjutnya setelah siswa
menyelesaikannya maka ia tasmi’ kepada guru pembimbing. Pada saat siswa
tasmi’, maka guru pembimbing diwajibkan mengisi nomor ayat pada kolom
kosong.
- Setelah
siswa menyelesaikan satu surah hafalannya, kemudian guru pembimbing
dituntut untuk memberikan tazkirah singkat dan mufradat penting kepada
siswa berkaitan inti sari daripada surah tesebut, kemudian siswa
menuliskannya pada lembaran kosong yang tersedia.
H. Catatan Penting Untuk Siswa dan Guru
Apabila siswa belum pandai menulis, maka siswa boleh menuliskan HURUF AWAL yang terdapat pada pangkal ayat tersebut, misalnya:
Pada kolom ayat dituliskan وَاَرْسَلَ maka siswa hanya menuliskan huruf و pada kolom kosong.
Atau pada kolom ayat dituliskan تَرْمِيْهِمْ maka siswa hanya menuliskan huruf ت pada kolom kosong.
Atau pada kolom ayat dituliskan قُلْ siswa hanya menuliskan huruf ق pada kolom kosong, demikianlah seterusnya.
Namun
pada kolom nomor ayat, siswa tetap diwajibkan menuliskan nomor ayat dan
memberi tanda silang pada nomor ayat sepertimana yang telah dijelaskan
diawal.
ALHAMDULILLAH
ALHAMDULILAH Info kerjasama:
abdurrahimharpy@gmail.com atau 0822-7602-4458 081372045488
Ustaz Abdurrohim Harahap (Penyusun Metode Al-Masniari)
Abdurrohim Harahap lahir pada tanggal 26
Januari 1994 di Desa Sungairakyat, Kecamatan Panai Tengah, Kabupaten Labuhan Batu, Sumatera Utara, Indonesia.
Beliau adalah anak pertama dari pasangan Sapran Harahap dan Masniari Nasution.
Pada tahun 2000 beliau mengawali pendidikan di Sekolah Dasar 112213 Seirakyat. Disaat yang sama juga menimba ilmu
Agama di sekolah Al-Jami’yyatul Wasliyyah selama 6 tahun ditempat kelahirannya,
kemudian pada tahun 2007 melanjutkan pendidikan di Sekolah Menengah Pertama
Negeri 2 Panai Hulu, selepas itu melanjutkan pendidikan di Pondok Pesantren
Modern Ahmadul Jariyah Kotapinang. Setelah lulus dari
Pesantren Ia kembali melanjutkan pendidikan di Universitas Islam Negeri Sumatra
Utara dengan mengambil jurusan Tafsir Hadist Internasional yang merupakan
beasiswa penuh hingga bergelar Sarjana (S1). Tidak sampai disitu, pada tahun 2019 beliau
melanjutkan pendidikan jenjang S2 Jurusan
al-Qur’an dan Hadits Akademi Pengajian Islam University Malaya di Kuala Lumpur Malaysia. Selain menulis beliau juga aktif dalam
kegiatan Mengajar,
Dakwah, dan Organisasi kemasyarakatan. Pada tahun 2017/2018
beliau mengemban amanah sebagai Sekjend. Forum Komunikasi Muslim Indonesia
cabang Kuala Lumpur dan juga diberi amanah sebagai Ketua umum PPI-UM (Persatuan
Pelajar Indonesia Universiti Malaya) pada tahun yang sama.
Sejak di bangku sekolah dasar, beliau sudah gemar membaca buku terutama buku-buku Islami. Pada saat
duduk di bangku Aliyah beliau menulis buku “Panduan Fardu Kifayah Lengkap“ yang
merupakan buku pertama hasil tulis tangan, dan inilah awal beliau aktif
dalam menulis. Saat ini beliau telah menulis beberapa tulisan diantaranya, Buku; 1. Mencari Hidayah Tuhan, 2. Mengungkap
Motivasi Kehidupan dalam Al-quran, 3. Empat
Langkah menuju sukses (Penerbit Wade Group Yogyakarta). 4. Metode
Menghafal Al-Masniari: Menghafal, Menulis,
dan Memahami. 5. Pengembangan Akhlak dan Karakter Siswa/Anak. 6.
Metode Al-Mahera (Deskriptif, Membaca, Menulis, dan Tajwid). 7. Pengantar Ilmu Al-qur’an
dan Sains Modern; Sains Qur’ani dan Integrasi Holistik. Jurnal;
1. The Biological
Elements in Integrated IPA Textbook in Indonesia: Analysis Based on Tafsir
‘Ilmi (International Jurnal of Quranica V.13 2021).
2. Tauhid is the Main Solution to Overcoming the Covid-19 Pandemic
(Budapest International Research and Critics Institute: BIRCI-Journal vol 4, No 4 2021), 3. Moderasi Beragama
di Indonesia: Analisis Terhadap Akidah Ahlu Sunnah Wa Al-Jama’ah (Jurnal
Pendidikan Islam, VOL: 11/NO: 01 Februari 2022 P-ISSN: 2614-4018), 4. Integrasi
al-Qur’an dan sains terhadap kurikulum sains di sekolah, 5. Metodologi
A. Mukti Ali dalam penafsiran al-Qur’an; analisis terhadap kitab
tafsir al-Qur’an di Nusantara (Jurnal uinsu.ac.id). Majalah;
LGBT Manusiawikah?, Uang dan Kursi (Majalah
Tabligh Nasional). Melalui pesan biografi singkat ini, beliau mengucapkan terimaksih kepada
guru-guru yang telah memberikannya ilmu yang bermanfaat, terutama kepada ayah
dan ibunda. (Nasehat dan Jasamu Tidak Akan Pernah
Kulupakan Ayah dan Ibu)”. Konsultasi dapat dilakukan melalui: abdurrahimharpy@gmail.com.
SEKILAS TENTANG METODE AL-MASNIARI DAPAT DILIHAT DI:
1. https://www.youtube.com/watch?v=QyDW5cXOY8c&t=6s
2. https://www.youtube.com/watch?v=3V_PFy9wjGc&t=184s
Cara Menghafal Al-Quran dengan metode 3M yang terdapat dalam
metode al-masniari
Metode ini dikenal dengan 3M yaitu Menghafal, Menulis, dan Memahami. Kebanyakan siswa hanya sekedar hafal namun tidak tau cara menuliskan ayat yang dibacanya serta tidak memahmi apa yang telah dihafalnya. Hal ini karena siswa hanya dituntut untuk setor hafalan tanpa dituntut untuk mengetahui cara menulis, mengingat nomor ayat, dan memhami kandungan ayat yang dihafalnya. Walaupun demikian penyusun tidak menutup kemungkinan beberapa guru pembimbing tahfiz sudah melakukannya. Oleh karena itu dalam hal ini penyusun beri’tikad untuk membuat sebuah metode menghafal al-Qur’an untuk melengkapi keperluan guru-guru tahfiz agar kurikulum yang digunakan memiliki standart yang mumpuni. Metode menghafal AL-MASNIARI ini disusun untuk mempermudah siswa dalam mengingat dan menghafal ayat-ayat al-Qur’an, tidak hanya sekedar hafal, tetapi siswa juga dapat sekaligus pandai menulis tentang ayat yang dihafalnya, memahami kandungan yang dihafalnya, serta siswa dapat mengingat nomor ayat melalui pengisian angka pada kolom yang telah disediakan pada metode ini. Selain kepada siswa, metode ini juga mempermudah guru pembimbing untuk memantau hafalan siswanya serta lebih mudah dalam membuat laporan perkembangan hafalan setiap siswa.
Dengan metode ini juga siswa lebih aktip dan keadaan kelas lebih kondusip karena setiap siswa mengerjakan kurikulm tahfiznya masing-masing. Untuk tahap awal, Kurikulum tahfiz al-masniari ini terbagi kepada 3 jilid yang terdiri dari; jilid satu (juz 30), jilid dua (juz 29 dan 28), jilid 3 (juz 27 dan 26). Dengan demikian pada tahap awal siswa sudah dapat menghafal 5 juz al-Qur’an sekaligus mengulis dan memahaminya. Kemudian untuk hafalan selanjutnya siswa akan memulai dari juz satu (pertama) yaitu surah al-Baqarah menggunakan al-Qur'an.
Metode menghafal AL-MASNIARI ini disusun untuk mempermudah siswa dalam mengingat dan menghafal ayat-ayat al-Qur’an, tidak hanya sekedar hafal, tetapi siswa juga dapat sekaligus pandai menulis tentang ayat yang dihafalnya, memahami kandungan yang dihafalnya, serta siswa dapat mengingat nomor ayat melalui pengisian angka pada kolom yang telah disediakan pada metode ini. Selain kepada siswa, metode ini juga mempermudah guru pembimbing untuk memantau hafalan siswanya serta lebih mudah dalam membuat laporan perkembangan hafalan setiap siswa. Dengan metode ini juga siswa lebih aktip dan keadaan kelas lebih kondusip karena setiap siswa mengerjakan kurikulm tahfiznya masing-masing.
A. Kenapa Dinamakan Al-Masniari?
Al-Masniari berasal dari akar kata “Masniari” yang artinya cerdas. Dengan menggunakan metode ini siswa diharapkan menjadi siswa yang cerdas saat berinteraksi dengan al-Qur’an. Selain itu, Masniari merupakan nama dari ibu penyusun yaitu Masniari Nasution. Metode ini dinamakan dengan nama orang tua penyusun adalah sebagai hadiah persembahan kepada ayahanda Safran Harahap dan ibunda tercinta Masniari Nasution yang telah berjuang dalam mendidik anak-anaknya hingga saat ini. Penyusun berharap dengan adanya metode ini dapat mempermudah banyak insan dalam menghafal kalam Allah SWT yang dengan harapan itu kebaikan dan pahala mereka yang menggunakannya terus mengalir kepada ayah dan ibu, ayah/ibu mertua, isteri, anak, dan keluarga. Penulis berharap metode ini terus dapat digunakan sampai akhir zaman sehingga amal jariyah bagi keluarga, guru, dan mereka yang menggunkannya terus bertambah Amin ya rabbal ‘alamin.
A. Pembukaan
lihat juga: https://kabarnewstv.blogspot.com/2020/10/metode-menghafal-al-masniari.html
B. Latar Belakang Penyusunan Kurikulum Tahfiz Al-Masniari
baca juga: https://www.buatbuku.com/book/mencari-hidayah-tuhan
C. Tujuan Penyusunan Metode Al-Masniari
D. Kenapa dinamakan al-Masniari?
E. Kelebihan Dalam Menggunakan Metode Al-Masniari
- Siswa akan mampu menghafal sekaligus mengingat setiap pangkal ayat yang dihafalnya.
- Siswa dapat menghafal sambil beraktifitas, yaitu dengan mengikuti metode yang telah dijelaskan.
- Siswa menghafal sekaligus belajar menulis tentang ayat yang dihafalnya.
- Melalui kode nomor ayat, siswa dapat mengingat nomor urutan ayat pada surah tersebut.
- Melalui metode ini, suasana kelas akan lebih kondusip karena setiap siswa mengerjakan aktifitas menghafalnya masing-masing.
- Siswa lebih aktif berinteraksi dengan al-Qurán.
- Memudahkan guru pembimbing dalam membuat laporan hafalan setiap siswa.
- Hafalan siswa lebih mutqin karena dibarengi dengan menulis.
G. Langkah Menggunakan Metode Al-Masniari:
- Sebelum memulai hafalan, siswa diwajibkan menghafal terlebih dahulu nama surah, arti surah dan jumlah ayat dalam surah tersebut.
- Selanjutnya, siswa diwajibkan membaca didepan guru masing-masing secara Talaqqi 1-3 kali sehingga tidak terjadi kesalahan dalam bacaan saat menghafal.
- Setiap kali membaca/menghafal, siswa diwajibkan menulis pangkal ayat yang ada di dalam kolom yang kosong.
- Pada kolom selanjutnya, setelah membaca/menghafal siswa diwajibkan menulis nomor ayat yang ada di dalam kolom yang kosong.
- Pada kolom yang berisi angka, siswa diwajibkan menghafal ayat sesuai angka, selanjutnya angka tersebut di diberi tanda silang.
- Pada kolom yang panjang, setelah membaca/menghafal siswa diwajibkan menulis ayat yang telah dihafal.
- Pada kolom murajaáh siswa diwajibkan memberikan tanda silang pada nomor ayat setelah menghafalnya.
- Apabila siswa masih belom hafal setelah melakukan langkah diatas, maka siswa dapat mengisi ulang nomor ayat (menebalkan nomor ayat pada kolom) yang telah diisi sebelumnya sampai siswa benar-benar hafal.
- Setelah siswa hafal satu surah, siswa diwajibkan mengisi nomor ayat pada kolom yang tersedia secara berurutan, selanjutnya setelah siswa menyelesaikannya maka ia tasmi’ kepada guru pembimbing. Pada saat siswa tasmi’, maka guru pembimbing diwajibkan mengisi nomor ayat pada kolom kosong.
- Setelah siswa menyelesaikan satu surah hafalannya, kemudian guru pembimbing dituntut untuk memberikan tazkirah singkat dan mufradat penting kepada siswa berkaitan inti sari daripada surah tesebut, kemudian siswa menuliskannya pada lembaran kosong yang tersedia.
H. Catatan Penting Untuk Siswa dan Guru
ALHAMDULILLAH
Info kerjasama:
Sejak di bangku sekolah dasar, beliau sudah gemar membaca buku terutama buku-buku Islami. Pada saat duduk di bangku Aliyah beliau menulis buku “Panduan Fardu Kifayah Lengkap“ yang merupakan buku pertama hasil tulis tangan, dan inilah awal beliau aktif dalam menulis. Saat ini beliau telah menulis beberapa tulisan diantaranya, Buku; 1. Mencari Hidayah Tuhan, 2. Mengungkap Motivasi Kehidupan dalam Al-quran, 3. Empat Langkah menuju sukses (Penerbit Wade Group Yogyakarta). 4. Metode Menghafal Al-Masniari: Menghafal, Menulis, dan Memahami. 5. Pengembangan Akhlak dan Karakter Siswa/Anak. 6. Metode Al-Mahera (Deskriptif, Membaca, Menulis, dan Tajwid). 7. Pengantar Ilmu Al-qur’an dan Sains Modern; Sains Qur’ani dan Integrasi Holistik. Jurnal; 1. The Biological Elements in Integrated IPA Textbook in Indonesia: Analysis Based on Tafsir ‘Ilmi (International Jurnal of Quranica V.13 2021). 2. Tauhid is the Main Solution to Overcoming the Covid-19 Pandemic (Budapest International Research and Critics Institute: BIRCI-Journal vol 4, No 4 2021), 3. Moderasi Beragama di Indonesia: Analisis Terhadap Akidah Ahlu Sunnah Wa Al-Jama’ah (Jurnal Pendidikan Islam, VOL: 11/NO: 01 Februari 2022 P-ISSN: 2614-4018), 4. Integrasi al-Qur’an dan sains terhadap kurikulum sains di sekolah, 5. Metodologi A. Mukti Ali dalam penafsiran al-Qur’an; analisis terhadap kitab tafsir al-Qur’an di Nusantara (Jurnal uinsu.ac.id). Majalah; LGBT Manusiawikah?, Uang dan Kursi (Majalah Tabligh Nasional). Melalui pesan biografi singkat ini, beliau mengucapkan terimaksih kepada guru-guru yang telah memberikannya ilmu yang bermanfaat, terutama kepada ayah dan ibunda. (Nasehat dan Jasamu Tidak Akan Pernah Kulupakan Ayah dan Ibu)”. Konsultasi dapat dilakukan melalui: abdurrahimharpy@gmail.com.
Komentar
Posting Komentar